Ekonomi makro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang memengaruhi banyak rumah tangga (household), perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.
Asal Mula Konsep-konsep Ekonomi Makro
Hingga 1930 sebagian besar analisis ekonomi terfokus pada
industri dan perusahaan. Ketika terjadi Depresi Besar pada tahun 1930-an, dan
dengan perkembangan konsep pendapatan nasional dan statistik produk, bidang
ekonomi makro mulai berkembang. Saat itu, gagasan-gagasan yang terutama berasal
dari John Maynard Keynes, yang menggunakan konsepaggregate demand untuk
menjelaskan fluktuasi antara hasil produksi dan tingkat pengangguran, sangat
berpengaruh dalam perkembangan bidang ini. Keynesianisme didasarkan pada
gagasan-gagasannya.
PENGERTIAN PERMASALAHAN EKONOMI
1. Pandangan Tentang Ekonomi Mikro dan Makro
Secara garis besar permasalah kebijakan ekonomi makro
mencakup dua hal yaitu :
a) Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi
perekonomian, yaitu tentang inflasi, pengangguran dan neraca pembayaran.
b) Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan ekonomi.
Dalam menganalisis ekonomi mikro pada umumnya meliputi
bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Mikro ekonomi lebih
menitik beratkan pada analisis mengenai masalah membuat pilihan untuk :
a) Mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber
ekonomi, dan
b) Mencapai kepuasan yang maksimum dalam penggunaan
sumber-sumber tersebut.
Dalam teori ekonomi mikro pada hakikatnya menerangkan bagaimana sesuatu masyarakat yang memiliki faktor-faktor produksi yang terbatas, mempunyai keinginan untuk memperoleh barang dan jasa yang maksimum, yaitu dengan membuat berbagai pilihan dalam memproduksi dan mengkonsumsi sehingga kepuasan dan kesejahteraan masyarakat dapat dimaksimumkan.
Dalam membahas teori ekonomi mikro dapat dikemukakan
pertanyaan-pertanyaan tentang :
a) Apakah jenis-jenis barang dan jasa yang akan diproduksi ?
b) Bagaimanakah caranya memproduksi berbagai barang dan jasa
yang dibutuhkan tersebut ?
c) Untuk siapakah berbagai barang dan jasa itu diproduksi ?
Sedang dalam ekonomi makro lebih global atau menyeluruh
meliputi perubahan-perubahan keseluruhan dalam kegiatan ekonomi. Makro ekonomi
menerangkan tentang :
a) Pentingnya segi permintaan dalam menentukan tingkat
kegiatan dalam perekonomian
b) Pentingnya kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk
mewujudkan kegiatan perekonomian pada tingkat yang terkendali.
Dalam membahas ekonomi makro menerangkan beberapa masalah penting yang berlaku di dalam perekonomian, seperti pertanyaan berikut :
a) Mengapa setiap negara menghadapi masalah pengangguran ?
b) Mengapa masalah kenaikan harga-harga berlaku, yang sering
kali juga diikuti oleh masalah pengangguran ?
c) Mengapa kegiatan perekonomian tidak mengalami pertumbuhan
secara cepat ?
d) Mengapa kegiatan perekonomi tidak mengalami perkembangan
yang stabil ?
Pada mazab klasik, Adam Smith dan Keynes tidak banyak membuat analisis tentang masalah penggaguran, inflasi, ketidakstabilan ekonomi dan perubahan ekonomi. Hal ini dikarenakan bahwa mereka memiliki keyakinan tentang sistem pasar bebas akan mewujudkan tingkat kegiatan ekonomi yang efisien dalam jangka panjang. Penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercapai dan perekonomi akan mengalami kesetabilan. John Maynard Keynes berpendapat bahwa pengeluaran agregate yaitu pembelanjaan masyarakat ke atas barang dan jasa, adalah faktor utama yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara. Untuk itu kebijaksanaan pemerintah diperlukan untuk menciptakan penggunaan tenaga kerja yang penuh dan kestabilan perekonomian.
Analisis ekonomi makro menunjukkan tentang bagaimana pengeluaran agregate (permintaan agregate) dan penawaran agregate akan menentukan keseimbangan dalam perekonomian. Empat komponen pengeluaran agregate dibedakan :
a) Pengeluaran konsumsi rumah
tangga
b) Investasi
perusahaan-perusahaan
c) Pengeluaran konsumsi dan
investasi pemerintah.
d) Ekspor
Masalah ekonomi mikro : selama dasawarsa, selain harga mobil merosot dibanding dengan harga lain. Dalam ekonomi mikro berusaha mencari sebab dan akibat perubahan tersebut dalam harga relatif.
Masalah ekonomi makro : Selama dasawarsa selain perubahan relatif terhadap harga barang, harga mobilpun ternyata mengikuti kecenderungan umum dari semua harga untuk terus meningkat. Mengapa tingkat harga relatif stabil atau melonjak dalam beberapa periode ? Dalam makro ekonomi berusaha memahami sebab dan akibat perubahan tersebut dalam tingkat harga umum.
2. Garis Besar Perkembangan Ilmu Ekonomi
Penelahan ekonomi telah dilakukan orang sejak masa
Aristoteles (350 BC), saat itu ekonomi dipelajari pada tingkat yang mendasar
secara filosofis, tetapi baru tahun 1776 dianggap sebagai disiplin ilmu dengan
terbitnya buku An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of the
Nation oleh Adam Smith. Ahli-ahli ekonomi yang menganut Adam Smith ini kemudian
dikenal dengan kelompok Klasik. Tradisi klasik inilah yang merupakan dasar
perkembangan ilmu ekonomi mikro. Depresi besar tahun 1930-an yang melanda dunia
melahirkan ekonom baru yaitu J.M. Keynes dengan bukunya General Theory of
Employment, Interest and Money yang kemudian menjadi dasar perkembangan teori
ekonomi makro. Jika kelompok Klasik mendasarkan pada berkerjanya mekanisme
pasar persaingan maka kelompok Keynesian menganggap perlu campur tangan dalam
kegiatan perekonomian.
Kegiatan pemerintah hanya dibatasi pada:
a) Pertahanan dan keamanan
b) Ketertiban (hukum dan peradilan)
c) Penyediaan prasarana umum yang tidak dapat disediakan
oleh swasta Perlu campur tangan pemerintah dalam kegiatan perekonomian untuk
mengatasi penyakit ekonomi yaitu:
• Pertumbuhan ekonomi
• Pengangguran
• Inflasi
3. Gambaran Umum Ilmu Ekonomi (Kedudukan Ekonomi Mikro dalam Ilmu Ekonomi)
Dari beberapa definisi tersebut, terdapat hal yang menjadi pokok pikiran mendasar atau inti, yaitu tentang :
1. Masalah
kebutuhan dan pemuasannya
2. Masalah
kemakmuran
3. Masalah
Penilaian atau pemilihan (problem of choice)Yaitu pemilihan cara penggunaan
sumber-sumber yang dapat mempunyai penggunaan alternatif.
4. Cara
bertindak ekonomis
5. Tata
laksana rumah tangga
6. Sumber-sumber
produktif.
Ilmu ekonomi adalah Ilmu yang mempelajari manusia dalam
tindakan / usaha memanajemen rumah tangga untuk memenuhi kebutuhannya melalui
sumber-sumber produktif dan alat pemuas kebutuan yang terbatas, dengan
memberikan penilaian atau pemilihan kebutuhan yang lebih mendesak (alternatif)
serta bertindak secara ekonomis dalam penggunaan sumber-sumber untuk mencapai
suatu kesejah-teraan dan kemakmuran.
Jadi Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan sosial yang
mempelajari tingkah laku manusia dan masyarakat secara individu atau kelompok
dalam usahanya memenuhi kebutuhan guna mencapai kemakmuran. kemakmuran
merupakan suatu keadaan yang dirasa seseorang atau manusia untuk dapat memenuhi
kebutuhannya atas barang-barang atau jasa-jasa dengan sarana yang dimiliki.
Persoalan Dasar Dalam Perekonomian Tiga permasalahan pokok yang berkaitan
dengan pembahasan ilmu ekonomi (the three fundamental and inter dependent economic
problem) :
1. What commodities shall be produced and what quantities ?
Barang-barang apa (what) yang akan dihasilkan dan berapakah
banyaknya ? Hal itu berarti berapa banyak, dan apa diantara
kemungkinan-kemungkinan barang-barang dan jasa-jasa yang ada akan dihasilkan?
(masalah-masalah penyaluran sumber ekonomi = “allocation of resources”).
2. How shall goods be produced ?
Bagaimana (how) barang-barang dihasilkan ? Hal itu berarti
oleh siapa, dengan sumber-sumber ekonomi apa, dan dengan tingkat teknologi
bagaimana barang-barang itu dihasilkan? (masalah teknik berproduksi = maslaha
pilihan “teknologi”).
3. For whom shall goods be produced ?
3. For whom shall goods be produced ?
Untuk siapa (for whom) barang-barang itu dihasilkan ? Hal
ini berarti siapa saja yang akan menikmati, dan memperoleh keuntungan dari
barang-barang dan jasa yang telah dihasilkan itu? Denga perkataan lain :
bagaimanakah jumlah produk nasional didistribusikan di antara individu-individu
dan keluarga-keluarga beraneka ragam itu ? (masalah distribusi = masalah
pendapatan = distribution of income).
1. Permasalahanan
a) Dengan melihat bahwa sarana pemuas kebutuhan terbatas
sedangkan kebutuhan manusia selalu meningkat dari waktu ke waktu, maka untuk
memperoleh sarana pemuas tersebut diperlukan pengorbanan
b) Apabila pngorbanan lebih besar dari hasil yang diperoleh
, maka hal tersebut tidak akan dilakukan. Sebab pada dasarnya sifat manusia
tidak mau merugi.
2. Definisi prinsip ekonomi
2. Definisi prinsip ekonomi
Dengan melihat sebab timbulnya ilmu ekonomi dan permasalahan
yang dihadapi, prinsip ekonomi merupakan “usaha dengan pengorbanan tertentu
untuk memperoleh hasil yang maksimal”, atau “usaha untuk memperoleh hasil
tertentu dengan pengorbanan yang minimal”.
3. Akibat yang ditimbulkan dengan adanya prinsip ekonomi
a) Bertindak ekonomis, yaitu merupakan tindakan manusia di
dalam memenuhi kebutuhannya dengan tindakan yang rasional, atau dengan melalui
suatu pemikiran yang lebih dulu dan selalu berpegang pada prinsip ekonomi.
b) Berpikir ekonomis, yaitu bukan saja hanya bagaimana
caranya memakai atau menghabiskan sumber-sumber yang telah tersedia. Akan
tetapi memikirkan bagaimana melakukan perubahan nilai guna yang lebih tinggi,
untuk mengimbangi kebutuhan yang semakin meningkat.
Struktur Pembagian Ilmu Ekonomi
Struktur Pembagian Ilmu Ekonomi
Setiap ilmu pengetahuan biasanya terdiri berbagai bagian
yang masing-masing memberi sumbangan tertentu untuk menerangkan bagian daripada
realitas, yang diperhatikan oleh ilmu pengetahuan yang bersangkutan.
Pembagian ilmu ekonomi menurut Dr F. hartog adalah sebagai berikut :
Pembagian ilmu ekonomi menurut Dr F. hartog adalah sebagai berikut :
· Ilmu
pengetahuan ekonomi
· Ilmu
ekonomi murni Ilmu ekonomi terpakai
· Ilmu
ekonomi Ilmu ekonomi
· Metodologis
Menerangkan Melukiskan
· Ekonomi
teoritika Ekonomi praktika
· Ekonomi
mikro Ekonomi makro
4. Konsep-konsep
dasar yang digunakan dalam Ilmu Ekonomi Mikro
Ekonomi Mikro dalam Kerangka Makro.Kehidupan ekonomi dapat dilihat dari dua sudut; pertama sebagai sistem keseluruhan, dan kedua, sebagai bagian-bagian kecil dalam keseluruhan tersebut, seperti perusahaan atau perseorangan. Sehubungan dengan itu, maka ilmu ekonomi dapat dibagi dalam dua cabang, ialah ilmu ekonomi makro, yang sering disebut teori pendapatan nasional (national income theory); dan ilmu ekonomi mikro yang sering juga disebut teori harga (price theory).
Ilmu ekonomi mikro menyelidiki kegiatan ekonomi masing-masing unit ekonomi seperti misalnya : a. perilaku orang sebagai konsumen, sebagai pemilik sumber-sumber, sebagai pengusaha; b. arus barang dan jasa dari perusahaan ke konsumen, dan komposisi arus tersebut; c. evaluasi dan penentuan harga dari bagian-bagian tersebut; d. arus sumber-sumber produktif atau jasa produktif dari pemilik-pemiliknya ke perusahaan-perusahaan; e. evaluasi alokasi sumber-sumber tersebut kepada alternatif-alternatif penggunanya.
Ekonomi Mikro dalam Kerangka Makro.Kehidupan ekonomi dapat dilihat dari dua sudut; pertama sebagai sistem keseluruhan, dan kedua, sebagai bagian-bagian kecil dalam keseluruhan tersebut, seperti perusahaan atau perseorangan. Sehubungan dengan itu, maka ilmu ekonomi dapat dibagi dalam dua cabang, ialah ilmu ekonomi makro, yang sering disebut teori pendapatan nasional (national income theory); dan ilmu ekonomi mikro yang sering juga disebut teori harga (price theory).
Ilmu ekonomi mikro menyelidiki kegiatan ekonomi masing-masing unit ekonomi seperti misalnya : a. perilaku orang sebagai konsumen, sebagai pemilik sumber-sumber, sebagai pengusaha; b. arus barang dan jasa dari perusahaan ke konsumen, dan komposisi arus tersebut; c. evaluasi dan penentuan harga dari bagian-bagian tersebut; d. arus sumber-sumber produktif atau jasa produktif dari pemilik-pemiliknya ke perusahaan-perusahaan; e. evaluasi alokasi sumber-sumber tersebut kepada alternatif-alternatif penggunanya.
Ekonomi mikro atau teori harga ini didasarkan pada asumsi
adanya kehidupan ekonomi yang stabil, dan karenanya juga adanya penggunaan
sumber-sumber secara penuh (full employment).
Organisasi Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi dapat digambarkan dalam model yang disederhanakan, yang biasa disebut arus perputaran (circular flow) sebagai berikut :
Dari arus perputaran ini dapat dilihat adanya empat aspek dari arus uang, ialah :
(1) Arus uang sebagai pengeluaran konsumen (biaya hidup/cost of living);
(2) Arus uang sebagai penerimaan perusahaan (= business receipts)
Kedua arus ini terjadi melalui pasar barang dan jasa konsumtif.
(3) Arus uang sebagai pengeluaran perusahaan (biaya produksi/cost of production).
(4) Arus uang sebau penerimaan pendapatan masyarakat (consumers’ income)
Kedua arus ini terjadi melalui pasar sumber-sumber ekonomi.
Model di atas menggambarkan suatu sistem perekonomian yang stasioner. Artinya, arus uang melalui pasar brang dan jasa konsumtif sama dengan arus uang melalui pasar sumber-sumber ekonomi, yang berarti bahwa dalam masyarakat tersebut tidak ada tabungan (saving), penanaman modal (investment), penggantian barang modal (replacement), atau penyusutan (depretion).
Model tersebut dapat diperluas dan dibuat lebih kompleks menurut keperluan, umpamanya, untuk menggambarkan perekonomian yang tumbuh, perekonomian yang mundur, atau untuk menggambarkan peran pemerintah dalam kehidupan ekonomi.
PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN
Organisasi Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi dapat digambarkan dalam model yang disederhanakan, yang biasa disebut arus perputaran (circular flow) sebagai berikut :
Dari arus perputaran ini dapat dilihat adanya empat aspek dari arus uang, ialah :
(1) Arus uang sebagai pengeluaran konsumen (biaya hidup/cost of living);
(2) Arus uang sebagai penerimaan perusahaan (= business receipts)
Kedua arus ini terjadi melalui pasar barang dan jasa konsumtif.
(3) Arus uang sebagai pengeluaran perusahaan (biaya produksi/cost of production).
(4) Arus uang sebau penerimaan pendapatan masyarakat (consumers’ income)
Kedua arus ini terjadi melalui pasar sumber-sumber ekonomi.
Model di atas menggambarkan suatu sistem perekonomian yang stasioner. Artinya, arus uang melalui pasar brang dan jasa konsumtif sama dengan arus uang melalui pasar sumber-sumber ekonomi, yang berarti bahwa dalam masyarakat tersebut tidak ada tabungan (saving), penanaman modal (investment), penggantian barang modal (replacement), atau penyusutan (depretion).
Model tersebut dapat diperluas dan dibuat lebih kompleks menurut keperluan, umpamanya, untuk menggambarkan perekonomian yang tumbuh, perekonomian yang mundur, atau untuk menggambarkan peran pemerintah dalam kehidupan ekonomi.
PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN
1. Kurva Permintaan Individu dan Pasar
2. Kurva Penawaran Individu dan Pasar
3. Penentuan Keseimbangan Mekanisme Pasar
Kurva penawaran menjelaskan bagaimana keinginan produsen
untuk menjual barang pada berbagai tingkat harga. Bentuk kurva penawaran miring
dari kiri bawah ke kanan atas menunjukkan bahwa semakin tinggi harga keinginan
perusahaan untuk memproduksi dan menjual barangnya menjadi semakin meningkat.
Bagaimana penjelasannya? Kenaikan harga suatu barang akan memungkinkan
perusahaan untuk meningkatkan produksi. Dalam jangka pendek caranya adalah
dengan mempekerjakan tenaga tambahan atau dengan menambah jam kerja, sedang
dalam jangka panjang adalah dapat dilakukan dengan meluaskan skala pabrik.
Tingginya harga juga akan menarik perusahaan perusahaan lain untuk masuk ke
pasar sehingga jumlah penjual bertambah dan barang yang ditawarkan meningkat.
Kurva permintaan menjelaskan bagaimana keinginan konsumen untuk membeli pada berbagai tingkat harga. Bentuk kurva permintaan miring ke kanan atas ke kiri bawah karena konsumen biasanya akan membeli lebih banyak jika harganya lebih murah. Jika suatu barang harganya turun menjadi lebih murah akan mendorong konsumen yang sudah membeli untuk membeli lebih banyak lagi dan konsumen yang semula tidak mampu membeli akan mulai membeli barang tersebut.
Dalam kondisi keseimbangan, kedua kurva diatas (permintaan dan penawaran) akan berpotongan pada suatu titik tertentu. Pada Gambar 1 berikut ini terlihat bahwa pada harga P0, jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta yakni sebesar Q0. Mekanisme pasar adalah kecenderungan dalam pasar dimana harga barang terus berubah sampai tercapai posisi keseimbangan (jumlah barang yang diminta = jumlah barang yang ditawarkan). Pada titik keseimbangan tersebut (titik E), tidak terjadi kelebihan maupun kekurangan dalam jumlah barang sehingga tidak ada tekanan pada harga untuk berubah lagi.
Pada harga P1 produsen memproduksi lebih dari yang diinginkan konsumen. Dalam kondisi kelebihan barang, produsen akan berusaha menurunkan kelebihan tersebut atau paling tidak menjaganya agar tidak terus bertambah caranya adalah dengan menurunkan harga. Jika harga turun maka jumlah barang yang diminta akan meningkat, selain itu dengan turunnya jumlah barang yang ditawarkan pada akhirnya keseimbangan akan tercapai yakni pada harga P0.
Pada harga lebih rendah dari P0 yakni P2 jumlah barang yang diminta lebih besar dari jumlah barang yang ditawarkan yang kemudian akan memberi tekanan agar harga naik. Proses selanjutnya adalah jumlah barang yang diminta pun turun, hingga tercapai keseimbangan pada P0.
Satu hal yang penting dalam menjelaskan mekanisme pasar di atas adalah adanya asumsi bahwa pasar berada dalam kondisi persaingan, baik penjual (produsen) maupun pembeli (konsumen) tidak mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi harga.
PERILAKU KONSUMEN
Kurva permintaan menjelaskan bagaimana keinginan konsumen untuk membeli pada berbagai tingkat harga. Bentuk kurva permintaan miring ke kanan atas ke kiri bawah karena konsumen biasanya akan membeli lebih banyak jika harganya lebih murah. Jika suatu barang harganya turun menjadi lebih murah akan mendorong konsumen yang sudah membeli untuk membeli lebih banyak lagi dan konsumen yang semula tidak mampu membeli akan mulai membeli barang tersebut.
Dalam kondisi keseimbangan, kedua kurva diatas (permintaan dan penawaran) akan berpotongan pada suatu titik tertentu. Pada Gambar 1 berikut ini terlihat bahwa pada harga P0, jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta yakni sebesar Q0. Mekanisme pasar adalah kecenderungan dalam pasar dimana harga barang terus berubah sampai tercapai posisi keseimbangan (jumlah barang yang diminta = jumlah barang yang ditawarkan). Pada titik keseimbangan tersebut (titik E), tidak terjadi kelebihan maupun kekurangan dalam jumlah barang sehingga tidak ada tekanan pada harga untuk berubah lagi.
Pada harga P1 produsen memproduksi lebih dari yang diinginkan konsumen. Dalam kondisi kelebihan barang, produsen akan berusaha menurunkan kelebihan tersebut atau paling tidak menjaganya agar tidak terus bertambah caranya adalah dengan menurunkan harga. Jika harga turun maka jumlah barang yang diminta akan meningkat, selain itu dengan turunnya jumlah barang yang ditawarkan pada akhirnya keseimbangan akan tercapai yakni pada harga P0.
Pada harga lebih rendah dari P0 yakni P2 jumlah barang yang diminta lebih besar dari jumlah barang yang ditawarkan yang kemudian akan memberi tekanan agar harga naik. Proses selanjutnya adalah jumlah barang yang diminta pun turun, hingga tercapai keseimbangan pada P0.
Satu hal yang penting dalam menjelaskan mekanisme pasar di atas adalah adanya asumsi bahwa pasar berada dalam kondisi persaingan, baik penjual (produsen) maupun pembeli (konsumen) tidak mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi harga.
PERILAKU KONSUMEN
Konsep Utilitas/Daya Guna (Utility)
Kurva indiferensi (Indifference Curve) adalah kurva
menunjukkan preferensi konsumen yang didasarkan asumsi bahwa konsumen dapat
membuat urutan alternatif-alternatif yang disukainya.
Utilitas adalah tingkat kepuasan yang diperoleh seorang individu dari mengkonsumsi suatu barang atau melakukan suatu aktivitas. Dalam analisis ekonomi, utilitas sering digunakan untuk menggambarkan urutan preferensi sekelompok barang, contohnya seorang konsumen bernama Anton merasa lebih puas membeli 3 buah buku fiksi ilmiah jika dibandingkan dengan membeli sehelai kemeja, hal ini berarti buku-buku tersebut memberikan utilitas yang lebih besar dibandingkan dengan kemeja tadi.
Fungsi utilitas dapat ditunjukkan dengan sekumpulan kurva indiferensi, yang masing-masing mempunyai indikator numerik. Pada Gambar 1. berikut ini menunjukkan 3 kurva indiferensi dengan tingkat utilitas sebesar 25, 50 dan 100.
Perlu diingat bahwa ketika kita menggunakan fungsi utilitas, yang kita tekankan adalah konsep ordinal bukan kardinal. Dengan demikian yang perlu kita perhatikan dari gambar di atas, bukan angka numerik seperti 25, 50 dan 100 tetapi bahwa kurva indiferensi dengan utilitas (U) = 100 memberikan kepuasan yang lebih besar dibandingkan dengan utilitas sebesar 50, demikian juga kurva indiferensi dengan utilitas sebesar 50 memberikan kepuasan yang lebih besar dari utilitas sebesar 25.
PERILAKU PRODUSEN
Fungsi Produksi
Utilitas adalah tingkat kepuasan yang diperoleh seorang individu dari mengkonsumsi suatu barang atau melakukan suatu aktivitas. Dalam analisis ekonomi, utilitas sering digunakan untuk menggambarkan urutan preferensi sekelompok barang, contohnya seorang konsumen bernama Anton merasa lebih puas membeli 3 buah buku fiksi ilmiah jika dibandingkan dengan membeli sehelai kemeja, hal ini berarti buku-buku tersebut memberikan utilitas yang lebih besar dibandingkan dengan kemeja tadi.
Fungsi utilitas dapat ditunjukkan dengan sekumpulan kurva indiferensi, yang masing-masing mempunyai indikator numerik. Pada Gambar 1. berikut ini menunjukkan 3 kurva indiferensi dengan tingkat utilitas sebesar 25, 50 dan 100.
Perlu diingat bahwa ketika kita menggunakan fungsi utilitas, yang kita tekankan adalah konsep ordinal bukan kardinal. Dengan demikian yang perlu kita perhatikan dari gambar di atas, bukan angka numerik seperti 25, 50 dan 100 tetapi bahwa kurva indiferensi dengan utilitas (U) = 100 memberikan kepuasan yang lebih besar dibandingkan dengan utilitas sebesar 50, demikian juga kurva indiferensi dengan utilitas sebesar 50 memberikan kepuasan yang lebih besar dari utilitas sebesar 25.
PERILAKU PRODUSEN
Fungsi Produksi
Aktivitas utama perusahaan adalah mengubah input
menjadi output, sementara itu di dalam ekonomi mikro kita akan pelajari
bagaimana perusahaan menentukan pilihannya dalam rangka mengubah input menjadi
output. Hubungan antara input dan output biasa dinyatakan dalam bentuk fungsi
produksi yakni :
Q = f (K, L, M, …) (1)
Dimana Q menunjukkan output satu perusahaan untuk barang tertentu dalam periode waktu tertentu, K menunjukkan jumlah mesin yang digunakan (atau disebut modal/kapital) dalam periode tersebut, L menunjukkan banyaknya jumlah tenaga kerja, M menunjukkan bahan baku yang digunakan, serta variabel-variabel lain yang mempengaruhi proses produksi.
Secara konkret fungsi produksi di atas dapat dijelaskan dengan contoh berikut ini. Dimisalkan bahwa fungsi produksi menunjukkan output yang dihasilkan oleh seorang petani beras dalam periode waktu satu tahun yang tergantung pada jumlah tenaga kerja yang digunakan pada periode satu tahun, jumlah peralatan/mesin yang digunakan pada tahun tersebut, dan luas tanah yang digunakan pada tahun tersebut. Beberapa keputusan yang dapat dipilih adalah apakah petani menghasilkan beras 10 ton dengan banyak tenaga kerja tetapi menggunakan mesin seadanya (teknik padat karya) atau sebagai alternatif menghasilkan 10 ton beras dengan tenaga kerja terbatas tetapi penggunaan mesin bersifat dominan (teknik padat modal) atau mengintensifkan penggunaan tanah yang terbatas dengan menekankan pada besarnya bantuan mesin dan pupuk untuk menghasilkan jumlah beras yang sama. Ketiga teknik tersebut (padat karya, padat modal atau padat lahan) digambarkan pada fungsi produksi pada persamaan (1) di atas. Untuk setiap kemungkinan pilihan input, fungsi produksi mencari output maksimum yang dapat dicapai dari input-input yang ada.
Q = f (K, L, M, …) (1)
Dimana Q menunjukkan output satu perusahaan untuk barang tertentu dalam periode waktu tertentu, K menunjukkan jumlah mesin yang digunakan (atau disebut modal/kapital) dalam periode tersebut, L menunjukkan banyaknya jumlah tenaga kerja, M menunjukkan bahan baku yang digunakan, serta variabel-variabel lain yang mempengaruhi proses produksi.
Secara konkret fungsi produksi di atas dapat dijelaskan dengan contoh berikut ini. Dimisalkan bahwa fungsi produksi menunjukkan output yang dihasilkan oleh seorang petani beras dalam periode waktu satu tahun yang tergantung pada jumlah tenaga kerja yang digunakan pada periode satu tahun, jumlah peralatan/mesin yang digunakan pada tahun tersebut, dan luas tanah yang digunakan pada tahun tersebut. Beberapa keputusan yang dapat dipilih adalah apakah petani menghasilkan beras 10 ton dengan banyak tenaga kerja tetapi menggunakan mesin seadanya (teknik padat karya) atau sebagai alternatif menghasilkan 10 ton beras dengan tenaga kerja terbatas tetapi penggunaan mesin bersifat dominan (teknik padat modal) atau mengintensifkan penggunaan tanah yang terbatas dengan menekankan pada besarnya bantuan mesin dan pupuk untuk menghasilkan jumlah beras yang sama. Ketiga teknik tersebut (padat karya, padat modal atau padat lahan) digambarkan pada fungsi produksi pada persamaan (1) di atas. Untuk setiap kemungkinan pilihan input, fungsi produksi mencari output maksimum yang dapat dicapai dari input-input yang ada.
TEORI BIAYA
Teori Pengambilan Keputusan Perusahaan
Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil
penjualan dan biaya produksi. Seorang produsen dikatakan memperoleh keuntungan
jika hasil penjualan lebih besar dari biaya produksi, sedangkan kerugian jika
hasil penjualan lebih kecil dari biaya produksi. Perusahaan yang rasional akan
selalu berusaha memaksimumkan keuntungannya dan keuntungan maksimum dicapai
bila perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi mencapai tingkat yang
paling besar.
Bagaimana cara perusahaan menentukan jumlah barang yang diproduksi agar tercapai keuntungan maksimum?
Untuk memperoleh keuntungan maksimum, perusahaan harus memperhatikan struktur biaya dan penerimaannya. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menentukan jumlah output yang dapat memaksimumkan keuntungan:
Bagaimana cara perusahaan menentukan jumlah barang yang diproduksi agar tercapai keuntungan maksimum?
Untuk memperoleh keuntungan maksimum, perusahaan harus memperhatikan struktur biaya dan penerimaannya. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menentukan jumlah output yang dapat memaksimumkan keuntungan:
1. Pendekatan
Total yakni dengan memproduksi barang hingga tingkat dimana selisih antara
hasil penerimaan total (Total Revenue = TR) dan Biaya Produksi Total (Total
Cost = TC) mencapai jumlah yang paling besar.
2. Pendekatan
Marginal yakni dengan memproduksi barang hingga tingkat dimana hasil
penerimaan marjinal (Marginal Revenue = MR) sama dengan biaya produksi marginal
(Marginal Cost = MC).
Berikut ini adalah penjelasan dan gambar tentang 2 cara yang dapat dilakukan perusahaan ketika menentukan jumlah output yang akan diproduksi agar keuntungan maksimum tercapai.
Berikut ini adalah penjelasan dan gambar tentang 2 cara yang dapat dilakukan perusahaan ketika menentukan jumlah output yang akan diproduksi agar keuntungan maksimum tercapai.
BENTUK-BENTUK PASAR DAN PERSAINGAN SEMPURNA
Pasar Persaingan VS Bukan Persaingan
Pasar adalah interaksi antara sekumpulan pembeli dan penjual
yang memungkinkan terjadinya pertukaran. Pasar mencakup lebih dari satu
industri, sedang industri sendiri dapat dikatakan sebagai sekumpulan perusahaan
yang menjual produk-produk yang sejenis atau hampir sejenis.
Pasar adalah pusat dari kegiatan ekonomi, yang mana sebagian besar pertanyaan dan permasalahan ekonomi berkisar pada bagaimana bekerjanya pasar. Berikut ini adalah contoh, mengapa hanya sebagaian kecil perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam satu pasar, sedang pada pasar lainnya ada banyak perusahaan yang bersaing? Apakah konsumen akan merasa lebih beruntung kalau jumlah perusahaan lebih banyak? Jika demikian, mengapa pemerintah merasa perlu melakukan intervensi pada pasar yang terdiri dari sedikit perusahaan? Mengapa harga di suatu bentuk pasar naik atau turun dengan cepat, sementara di pasar lain tidak berubah sama sekali. Bentuk pasar seperti apakah yang memberi kesempatan terbaik untuk dimasuki pengusaha?
Pembicaraan tentang bentuk pasar akan mencakup pembahasan tentang dua bentuk umum pasar yakni pasar persaingan (competitive) dan bukan persaingan (noncompetitive). Pasar persaingan sempurna mempunyai karakteristik bahwa terdapat banyak pembeli dan penjual, sehingga pembeli ataupun penjual secara individu tidak mempunyai pengaruh signifikan dalam nenentukan harga. Sebagai contoh di pasar lokal barang-barang pertanian seperti beras ada ribuan petani menjual beras dan ribuan pembeli membeli beras dimana tidak ada seorang penjual atau pembeli beras secara signifikan dapat mempengaruhi harga beras.
Berbeda dengan pasar dunia untuk barang tambang misal minyak bumi, jumlah pembeli dan penjual sedikit sekali, yang memungkinkan baginya untuk memberi pengaruh bagi penentuan harga.
Pasar adalah pusat dari kegiatan ekonomi, yang mana sebagian besar pertanyaan dan permasalahan ekonomi berkisar pada bagaimana bekerjanya pasar. Berikut ini adalah contoh, mengapa hanya sebagaian kecil perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam satu pasar, sedang pada pasar lainnya ada banyak perusahaan yang bersaing? Apakah konsumen akan merasa lebih beruntung kalau jumlah perusahaan lebih banyak? Jika demikian, mengapa pemerintah merasa perlu melakukan intervensi pada pasar yang terdiri dari sedikit perusahaan? Mengapa harga di suatu bentuk pasar naik atau turun dengan cepat, sementara di pasar lain tidak berubah sama sekali. Bentuk pasar seperti apakah yang memberi kesempatan terbaik untuk dimasuki pengusaha?
Pembicaraan tentang bentuk pasar akan mencakup pembahasan tentang dua bentuk umum pasar yakni pasar persaingan (competitive) dan bukan persaingan (noncompetitive). Pasar persaingan sempurna mempunyai karakteristik bahwa terdapat banyak pembeli dan penjual, sehingga pembeli ataupun penjual secara individu tidak mempunyai pengaruh signifikan dalam nenentukan harga. Sebagai contoh di pasar lokal barang-barang pertanian seperti beras ada ribuan petani menjual beras dan ribuan pembeli membeli beras dimana tidak ada seorang penjual atau pembeli beras secara signifikan dapat mempengaruhi harga beras.
Berbeda dengan pasar dunia untuk barang tambang misal minyak bumi, jumlah pembeli dan penjual sedikit sekali, yang memungkinkan baginya untuk memberi pengaruh bagi penentuan harga.
Segera daftarkan diri anda dan bermainlah di Agen Poker, Domino, Ceme dan Blackjack Nomor Satu di Indonesia SALAMPOKER(COM)
BalasHapusJadilah jutawan hanya dengan modal 10.000 rupiah sekarang juga !