Anda mungkin salah satu penggemar permainan adrenalin yang
satu ini, roller coaster. Siapa yang tak kenal dengan pemainan yang satu ini.
Roller coaster merupakan wahana permainan berupa kereta yang dipacu dengan
kecepatan tinggi pada rel khusus. Rel ini ditopang oleh rangka baja yang
disusun sedemikian rupa. Wahana ini pertama kali ada di Disney Land Amerika
Serikat. Tapi tahukah Anda, roller coaster tidak hany bisa memacu adrenalin
Anda, tapi juga ada hukum fisika dibaliknya?
1. Energi Potensial (Ep)
Energi Potensial (Ep) adalah salah satu hukum fisika yang
ada di wahana ini. Ep bernilai maksimum saat roller coaster berada di posisi
puncak lintasan. Dan bernilai nol saat berada di posisi terendah. Energi
potensial diubah menjadi energi kinetik ketika roller coaster bergerak menurun.
2. Energi Kinetik (Ek)
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Energi Kinetik
(Ek) adalah kebalikan dari energi potensial. Energi kinetik bernilai
maksimum ketika ada di posisi puncak. Energi kinetik diubah menjadi energi
potensial ketika roller coaster bergerak naik.
3. Dinamika Roller Coster
Gerak roller coaster mengalami percepatan. Yakni perubahan
kecepatan terhadap waktu. Kecepatan bertambah terhadap waktu ketika bergerak
menurun. Roller coaster mengalami perlambatan (percepatan negatif). Yakni
kecepatan berkurang terhadap waktu ketika bergerak naik. Perubahan kecepatan
ini juga terjadi saat roller coaster berubah arah. Pada roller coaster Anda
juga tentu mengalami gaya gravitasi. Gaya ini disebabkan oleh tarikan massa
bumi terhadap massa tubuh. Bumi memiliki massa yang lebih besar dibandingkan
dengan massa tubuh manusia.
5. Kekekalan Energi
Dalam proses perubahan energi kinetik menjadi energi
potensial dan sebaliknya ada sebagian energi yang diubah menjadi energi panas
(kalor). Ini karena adanya gesekan (friksi). Misalnya, saat roller coaster
bergesekan dengan lintasan rel. Energi total yang dihasilkan tidak bertambah
atau berkurang. Energi ini hanya berubah bentuk.
6. Gaya Sentripetal
Gaya sentripetal adalah gaya yang “berusaha” menarik objek
mengarah ke titik pusat (sumbu). Ketika roller coaster bergerak melalui
lintasan memutar, gaya sentripental “mempertahankan” roller coaster agar tetap
bergerak memutar.
0 komentar:
Posting Komentar